Walikota Jayapura Kunjungi Korban Kebakaran di APO


Sehari pasca terjadinya musibah kebakaran di perumahan padat APO Gudang, Jayapura Utara yang mengakibatkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal, tampaknya memantik simpati warga dan instansi pemerintah maupun swasta untuk memberikan bantuan.
Bahkan, bantuan kepada para pengungsi tersebut mulai mengalir dan masuk ke Posko Bencana yang dipusatkan di depan Kantor KPU Kota Jayapura di bekas halaman kantor Bupati Jayapura.
Bahan makanan, baik beras, mie instan dan pakaian layak pakai terlihat mulai menumpuk di tenda posko utama tersebut. Dari pantauan Cenderawasih Pos, di Posko ini, dari pihak Yayasan Buddha Dharma Jayapura tampak sedang menyerahkan bantuan bama berupa 70 sak beras, 50 karton mie instan dan 4 kardus pakaiann layak pakai, yang diserahkan oleh Wandy bersama Jasmani, yang menjadi salah satu pengurus Yayasan tersebut.
Tidak berapa lama, menyusul rombongan IWSS (Ikatan Wanita Sulawesi Selatan) Provinsi Papua yang diketahui Hj Hasni Ilyas juga menyerahkan bantuan 5 sak beras dan mie instan sebagai wujud kepedulian mereka.
"Kami hanya semata-mata peduli terhadap saudara kami yang sedang ditimpa musibah dan bantuan ini spontanitas dari Yayasan Buddha Dharma," kata Jasmani kepada Cenderawasih Pos.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Jayapura, Gayus Manupapami mengakui bahwa bantuan bahan makanan mulai mengalir dan telah ditampung di posko bencana untuk disalurkan kepada warga yang terkena musibah.
Menurutnya, dari Dinas Sosial Provinsi Papua telah membantu sebanyak 1 ton beras, 30 karton sauris, 50 karton mie instan, 10 liter minyak goring, 10 botol kecap manis, 20 kaleng biscuit dan lainnya. Selain itu, Dinas Sosial sendiri, kata Gayus, telah menyiapkan buperstok sebanyak 1 ton beras.
Dari daftar penyumbang yang dicatat petugas posko bencana hingga pukul 17.00 Wit kemarin, sudah tercatat sebanyak 18 instansi atau lembaga termasuk yayasan yang sudah memberikan bantuan bama.
Gayus mengungkapkan bahwa yang sangat dibutuhkan oleh para pengungsi musibah kebakaran ini, adalah pelayanan medis dan pakaian layak pakai karena sebagian besar banyak warga yang tidak dapat menyelamatkan pakaiannya.
"Namun yang paling urgen adalah bantuan medis, terutama untuk merehabilitasi korban bencana kebakaran tersebut, apalagi kebanyakan masih trauma atas kejadian tersebut, sehingga perlu segera dikembalikan mentalnya dan jangan sampai trauma dan shock," ujarnya.
Gayus menjelaskan bahwa posko bencana ini telah mendirikan 8 tenda dimana 5 diantaranya untuk tempat pengungsi, 1 posko utama, 1 untuk pelayanan medis dan 1 untuk dapur umum yang akan beroperasi 24 jam.
"Ada 640 orang pengungsi yang tertampung di posko ini," ujarnya.
Dari pantauan Cenderawasih Pos, tim medis ini di posko ini dari Dinkes Kota Jayapura, dimana langsung dimanfaatkan warga untuk berobat secara gratis. Hingga sore kemarin, tercatat sebanyak 58 warga memeriksakan kondisi kesehatannya.
Menurut dr Risna Amir bahwa kebaan nyakan warga yang berobat adalah orang dewasa dengan keluhan pusing, mual, badan pegal dan jantung . berdebar-debar. "Kebanyakan warga masih shock atau trauma dengan kejadian itu," kata dr Risna.
Wanita Keadilan Sejahtera PKS Kota Jayapura juga membuka layanan kesehatan dengan melibatkan 5 orang tenaga medis dan 1 orang dokter. "Kami memberikan pelayanan kesehatan gratis sebagai bentuk kepedulian sesama," kata Ketua DPC PKS Jayapura Utara seraya menambahkan pihaknya juga memberikan bantuan pakaian layak pakai untuk meringankan beban warga yang terkena musibah, apalagi jumlah korban cukup besar.
Sementara itu, Walikota Jayapura, Drs Menase Roberth Kambu Msi kembali mengunjungi para pengungsi di posko bencana tersebut dan melakukan pengecekan penanganan yang dilakukan petugas di posko bencana.
Walikota meminta agar Kadinsos untuk mencatat semua bantuan yang diterima posko dan mendistribusikannya kepada masyarakat yang terkena musibah. Selain itu, ia meminta agar pendataan terhadap warga APO Gudang yang terkena musibah tersebut secara akurat.
"Jangan ada warga yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Ngaku menjadi korban kebakaran dan mendaftar minta bantuan," kata Walikota.
Terkait musibah ini, Walikota MR Kambu mengatakan bahwa hal ini harus menjadi pelajaran dan diambil hikmahnya, apalagi beberapa kali terjadi kebakaran, karena hal tersebut merupakan tanda-tanda dari Tuhan agar hati-hati dan waspada.
Untuk itu, MR Kambu mengingatkan kepada masyarakat agar jika membangun rumah harus memastikan bahwa bangunan tersebut berada di lahan sendiri, harus memiliki ijin IMB karena dalam ijin itu ada syaratnya yakni jarak rumah satu dengan yang lain, akses jalan sehingga tidak menyulitkan jika terjadi kebakaran.
Walikota sempat mengunjungi para pengungsi di tenda-tenda pada saat hujan tersebut, bahkan sempat mendengar keluhan dari Mulyani, salah seorang korban yang kehilangan harta bendanya. "Saya tidak bisa menyelamatkan barang, hanya anak saya ini yang saya bawa," ujarnya. (sumber :cepos)

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons