|
Pendahuluan
Banyak mahasiswa,
terutama mahasiswa baru, merasa bahwa kebiasaan belajar yang dilakukannya sudah
memadai. Manajemen waktu yang dilakukan sudah efisien. Terbukti di SMA dulu
mereka adalah murid terpandai atau setidaknya tidak pernah merasa kesulitan
mendapatkan nilai yang baik. Kemudian seiring dengan berjalannya waktu,
beberapa diantara mahasiswa ini menyadari bahwa nilai yang diperoleh tidaklah
secermelang seperti ketika di SMA. Nilai A atau B sepertinya sulit dijangkau.
Mengapa? Apa sebenarnya yang terjadi? Salah satu jawabannya mungkin karena
ketrampilan belajar, termasuk manajemen waktunya, kurang efektif. Kuliah di
perguruan tinggi memang berbeda dengan belajar di SMA, karena itu manajemen
waktu yang ada mestinya turut disesuaikan.
Memang tidak ada satu cara yang
ampuh yang berlaku bagi semua orang dalam manajemen waktu, tetapi dengan
mengenali diri sendiri dengan lebih baik anda dapat menentukan bagaimana anda
akan mempergunakan waktu anda dengan lebih efektif. Patut pula diingat bahwa inti
dari manajemen waktu adalah konsentrasi
pada hasil dan bukan sekedar menyibukkan diri. Banyak orang menghabiskan
hari-harinya dengan berbagai kegiatan yang seakan tiada habisnya tetapi tidak
mendapat capaian apapun karena kurang konsentrasi pada hal yang benar.
Semester ganjil (PTA) 2005/2006
telah berakhir dan semester genap (ATA 2005/2006) sudah dimulai. Mungkin
sekaranglah waktu yang tepat untuk mulai melakukan majamen waktu yang lebih
sesuai.
Siklus Manajemen Waktu
Salah satu sistem
manajemen waktu yang bisa dipilih oleh mahasiswa adalah menggunakan sistem
siklus pada setiap tahun ajaran atau setiap semester. Itulah sebabnya saya
mengatakan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai manajeman
waktu. Umumnya sistem ini dimulai dengan menetapkan tujuan (goal setting) untuk mengukuhkan konteks
bagi manajemen waktu. Berikutnya adalah menelusuri penggunaan waktu dan
membangun kesadaran tentang bagaimana anda akan menghabiskan waktu. Tahap
ketiga adalah membuat rencana, dan ini termasuk membuat to do list, rencana mingguan, rencana bulanan, dan rencana
semesteran. Tahap keempat adalah memantau (self
monitoring) apa yang telah dikerjakan. Pada tahap ini anda menilai seberapa
baik anda menjalankan rencana, seberapa akurat anda membuat rencana, seberapa
tepat anda menduga kegiatan-kegiatan yang dilakukan, dan sebagainya. Tahap
akhir dari siklus manajemen waktu ini adalah pergeseran dan penyesuaian waktu
dimana anda melakukan koreksi terhadap sistem yang berjalan sebelum memulai
siklus yang baru.
Kuis
Manajemen Waktu
Sebelum memulai melakukan manajemen waktu, ada baiknya anda evaluasi terlebih
dahulu apa yang telah anda lakukan selama ini dengan menjawab pertanyaan
berikut: Pertama, lima kegiatan/aktivitas apa yang paling banyak menyita waktu
anda (menonton tv, main PS, jalan-jalan ke mall, belajar, tidur, ngobrol, atau
apa?). Kedua, jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
·
Apakah anda mengestimasi berapa jam anda membutuhkan
waktu untuk belajar setiap minggu?
·
Apakah anda selalu tepat waktu dalam mengerjakan
tugas?
·
Apakah anda mulai mengerjakan tugas akhir/penulisan
ilmiah pada awal semester?
·
Apakah anda membuat daftar apa yang harus dikerjakan
(to do list)?
·
Apakah anda menentukan target tertentu untuk setiap
periode studi?
·
Apakah anda memulai belajar dengan mengerjakan
tugas/pr yang paling sulit?
·
Apakah anda menyelesaikan belajar anda selama jam
produktif setiap harinya?
Kalau jawaban anda pada kuis di atas lebih banyak “Tidak” dari pada “Ya”,
maka sudah saatnya anda melakukan manajemen waktu yang baru.
Langkah untuk Meningkatkan Manajemen Waktu
Di awal tulisan
telah disebutkan bahwa, mula-mula anda harus menetapkan tujuan. Apakah anda
punya target yang ingin anda capai pada semester sekarang? Jika anda sudah
yakin dengan tujuan dan target yang ingin anda raih pada semester ini, maka
anda sudah bisa memulai membuat jadwal semester.
1.
Membuat Jadwal Semester
a. Catat tugas mata kuliah yang telah
diketahui: paper, proyek penelitian, kuis, dan sejenisnya. Mencatat tugas pada
setiap awal semester membuat anda mengetahui kapan anda membutuhkan waktu lebih
banyak untuk kegiatan akademik dan kapan anda punya waktu lebih longgar untuk
aktivitas lainnya
b. Catat aktivitas ko-kurikuler termasuk hari
kerja (jika bekerja), pertemuan atau rapat organisasi, aktivitas sosial, jadwal
keluar kota (pulang kampung di akhir pekan atau liburan), dan sejenisnya. Mencatat
aktivitas ko-kurikuler memungkinkan anda mendapat gambaran yang lebih akurat
tentang seberapa penuh atau seberapa luang jadwal anda selama satu semester.
Aktivitas non akademik ini penting untuk menciptakan keseimbangan pada jadwal anda
Penting untuk
diingat bahwa setelah anda mempunyai jadwal kegiatan semesteran ini, anda perlu
memperbaharui jadwal semester ini secara berkala. Perubahan tenggat waktu
pengumpulan tugas, misalnya, atau tugas matakuliah yang baru dan aktivitas lain
yang perlu direncanakan, menyebabkan jadwal harus dikoreksi dan diperbaharui.
Mempunyai jadwal semester yang akurat
penting untuk tahap berikutnya dari proses ini, yaitu merencanakan beban kerja
mingguan.
2.
Menilai dan Merencanakan Jadwal Mingguan
a. Buat daftar apa yang harus dikerjakan
dalam minggu depan, termasuk tugas kuliah, praktikum, kuis. Buatlah daftar ini
inklusif, karena segala sesuatu membutuhkan waktu, apakah itu membaca satu bab,
mengerjakan soal latihan, atau menulis outline untuk makalah penelitian
b. Masukkan dalam daftar apa yang harus
dikerjakan minggu itu: aktivitas ko-kurikuler, jam kerja, olah raga, makan, dan
kumpul dengan teman. Aktivitas sehari-hari dan aktivitas ko-kurikuler penting
dan menciptakan keseimbangan hidup, walaupun itu berarti mengambil waktu
belajar. Mempersiapkan makan dan mandi, misalnya, atau menghadiri rapat
organisasi bisa menghabiskan waktu sebanyak waktu untuk membaca satu bab buku
ajar
c. Estimasikan berapa lama setiap tugas dapat
diselesaikan. Setiap aktivitas membutuhkan waktu yang berbeda, sehingga penting
sekali untuk mengestimasikan berapa lama setiap tugas dapat diselesaikan dan
menyediakan waktu untuk tugas tersebut. Bila anda tidak tahu berapa lama waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas, lebih baik mengestimasikan waktu
secara konservatif. Jika anda dapat menyelesaikan waktu 30 menit lebih cepat dari
yang anda perhitungkan, anda dapat menggunakan waktu sisanya untuk mengerjakan
apapun yang anda suka, tetapi jika anda tidak dapat menyelesaikan dalam waktu
yang telah direncanakan maka anda harus mengambil waktu dari kegiatan lain
untuk menyelesaikan tugas yang membutuhkan waktu lebih lama dari yang
direncanakan.
d. Identifikasi pada hari apa setiap tugas
akan diselesaikan, selalu ingat waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
setiap tugas itu dan hal-hal lain yang juga harus dikerjakan pada hari itu.
Dengan melihat jadwal minggu itu dan menyadari apa saja yang harus dikerjakan
setiap harinya, tenggat tidak akan terlewati. Anda dapat membuat penyesuaian
pada minggu tersebut, misalnya, jika anda melihat ada tugas yang membutuhkan
waktu 6 jam untuk menyelesaikannya padahal hanya ada waktu tiga jam sebelum
tenggat.
Membuat jadwal
minggu berikutnya setiap jumat petang atau jumat malam adalah suatu kebiasaan
yang baik. Karena jika minggu berikutnya jadwal sangat padat, maka akan sangat
membantu jika menyelesaikan sebagian tugas pada akhir pekan itu agar tekanan
pada minggu yang akan datang berkurang.
3. Jadwal Setiap Hari
a. Tulis jadwal harian pada setiap pagi.
Termasuk tugas-tugas yang belum selesai dari hari sebelumnya. Pembuatan jadwal
harian ini hanya membutuhkan beberapa menit saja karena anda sudah mempunyai
jadwal mingguan sebagai pedoman. Gunakan kartu indeks atau buku kecil atau
notes untuk mencatat jadwal harian ini agar anda dapat membawanya kemana-mana
dan memeriksanya setiap saat untuk
menandai tugas mana saja yang sudah diselesaikan.
b.
Berikan
skala prioritas untuk setiap tugas harian yang telah ditulis. Beberapa
aktivitas harus dikerjakan hari itu dan sebagian lagi mungkin merupakan
opsional untuk diselesaikan hari itu. Anda dapat menggunakan sistem A,B, C untuk memberi prioritas pada setiap
tugas. A diberikan pada tugas yang harus diselesaikan pada hari itu dan C
adalah opsional, sedangkan B penting tetapi tidak sepenting A. Cobalah untuk
menyelesaikan semua tugas A sebelum mulai mengerjakan tugas B, dan akhirnya
yang C. Cara ini dapat mengurangi tingkat stress karena beban tugas yang cukup
banyak.
4. Evaluasi Setiap Jadwal
a.
Evaluasi jadwal setiap pagi. Tanyakan pada diri sendiri
apakah jadwal hari itu cukup realistis. Tuliskan berapa jam setiap tugas akan
diselesaikan. Jika dirasa tidak mungkin diselesaikan, buang beberapa tugas
dengan prioritas B dan C dari jadwal
b.
Evaluasi jadwal setiap malam. Apakah semua tugas
dalam daftar telah diselesaikan? Jika tidak, mengapa? Apakah karena jadwalnya
tidak realistis atau manajemen waktunya yang tidak efektif? Apa penyesuaian
yang bisa dilakukan agar di lain waktu anda dapat membuat jadwal yang lebih
baik?
Mengupayakan agar Manajemen Waktu Berjalan
dengan Baik
Menurut sistem kredit semester (SKS) mahasiswa belajar setidaknya dua jam
di luar kelas untuk setiap jam belajar di kelas (ada universitas yang merekomendasikan
lebih dari dua jam!). Jika seorang mahasiswa mengambil 18 SKS, yang berarti
kuliah di kelas 18 jam per minggu, maka mahasiswa tersebut harus belajar
sedikitnya 36 jam per minggu di luar kelas secara mandiri. Jadi mahasiswa
tersebut harus merencanakan total jam belajar di kelas dan di luar kelas
sebanyak 54 jam per minggu.
Pada awal tulisan,
anda sudah mengidentifikasi lima kegiatan yang paling banyak menyita waktu
anda. Nah, apakah anda siap untuk mengurangi atau mengganti aktivitas yang anda
rasa dapat menggagalkan target belajar anda?
Berikut adalah
beberapa strategi yang mungkin membantu membuat jadwal Anda menjadi efektif dan
efesien.
- Identifikasi waktu terbaik pada setiap harinya.
Apakah Anda termasuk seorang “night
person” atau “morning person”?
Gunakan kekuatan waktu tersebut untuk belajar. Belajar pada waktu terbaik
setiap harinya - apakah itu pagi (jika anda seorang “morning person”) atau malam hari (jika anda seorang “night person”) - memungkinkan anda
menyelesaikan tugas dalam waktu yang lebih singkat.
- Belajar subyek yang sulit atau membosankan lebih dulu.
Dalam keadaan segar, informasi dapat diproses lebih cepat dan anda jadi
lebih menghemat waktu. Alasan lainnya adalah lebih mudah mendapatkan motivasi
untuk mempelajari sesuatu yang menyenangkan pada saat lelah daripada
mempelajari subyek yang membosankan.
- Pastikan bahwa lingkungan sekitar kondusif untuk belajar.
Perpustakaan adalah tempat yang baik untuk belajar karena satu-satunya yang
bisa dilakukan di perpustakaan adalah belajar. Tetapi jika perpustakaan tidak
memungkinkan untuk belajar (karena jam operasi yang terbatas, misalnya),
carilah tempat (dan waktu) yang memang benar-benar jauh dari gangguan.
- Jangan tinggalkan rekreasi dan hiburan.
Kuliah di perguruan tinggi tidak berarti anda harus belajar sepanjang
waktu. Anda harus tetap mempunyai kehidupan sosial demi keseimbangan hidup
anda. Jadi, tidak ada salahnya anda menjadwalkan berkunjung dan mengobrol
dengan teman atau mengerjakan hobi anda yang lain.
- Usahakan anda punya waktu tidur dan makan yang cukup dan berkualitas.
Tidur seringkali dianggap sebagai “bank” dalam manajemen waktu. Maksudnya,
setiap kali anda mendapat tugas yang membutuhkan waktu cukup banyak, anda akan
“mengambil” waktu tidur anda untuk mengerjakan tugas. Hal ini jelas tidak
efektif karena anda pasti akan memerlukan waktu yang lebih banyak lagi untuk
mengerjakan tugas karena tubuh anda kelelahan sehingga kurang konsentrasi. Jadi
kebutuhan tidur anda haruslah tetap diperhatikan.
- Manfaatkan waktu menunggu atau kombinasikan dua kegiatan.
Jika anda menggunakan transpotasi umum untuk pergi dan pulang dari kampus
anda seringkali harus menunggu beberapa menit bahkan beberapa jam di halte atau
peron. Mengapa tidak manfaatkan waktu menunggu tersebut untuk membaca? Bawalah
catatan atau ringkasan kuliah kemana pun anda pergi dan baca setiap ada
kesempatan meskipun hanya satu paragraf.
Jika anda menggunakan kendaraan pribadi, mobil misalnya, jangan membaca
sambil mengemudi karena sangat berbahaya. Tapi tidak berarti tidak bisa belajar
selama perjalanan. Dengarkan saja rekaman belajar anda sendiri dari kaset.
Nah, anda sekarang sudah mempunyai manajemen waktu anda sendiri. Selamat
belajar dan semoga sukses!
0 komentar:
Posting Komentar