Khususnya di Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi
Asisten II Setda Papua Drs Elia Loupatty disaksikan Kepala Biro Pemberdayaan Papua Dra Rika Monim ketika membuka Pelatihan Penguatan Kapasitas Perempuan Papua ditandai pemukulan Tifa di Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan Papua, Jayapura, Senin (21/11).
Demikian sambutan Penjabat Gubernur Provinsi Papua Dr Drs H. Syamsul Arief Rivai MS yang dibacakan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Papua Drs Elia Loupatty ketika membuka Pelatihan Penguatan Kapasitas Perempuan Papua di Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan Provinsi Papua, Jayapura, Senin (21/11).
Penjabat Gubernur menegaskan, di bidang pendidikan yaitu masih tingginya buta aksara perempuan, bidang kesehatan yaitu masih tingginya angka kematian ibu dan bayi, bidang ekonomi masih rendahnya kemampuan perempuan untuk memperoleh peluang pekerjaan dan berwiraswasta, rendahnya akses teknologi dan pelatihan pelatihan.
Menurutnya, sesuai data Sensus Penduduk tahun 2010, jumlah penduduk di Provinsi Papua sebanyak 2.851.999 jiwa terdiri dari laki laki 1.510.285 jiwa (52,95%) dan perempuan 1.341.714 jiwa(47,04%), dari segi kuantitas walaupun jumlah laki laki lebih banyak namun perlu untuk digarisbawahi bahwa jumlah perempuan di Papua ini cukup besar telah menunjukan bahwa terdapat berbagai bentuk diskriminasi dan kesenjangan yang dialami oleh kaum perempuan Papua. Ditegaskanhya, kebijakan pembangunan pemberdayaan perempuan pada hakakatnya diarahkan pada peningkatan kualitas dan kuantitas dan kemandirian perempuan agar menjadi mitra sejajar dengan kaum laki laki menuju kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang.
“Hal ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam berbagai proses pembangunan,” ujarnya.
Karena itu, lanjutnya, sebagaimana tujuan yang akan dicapai dari pelatihan ini yaitu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan perempuan Papua untuk siap menjadi pemimpin yang berkualitas, berdedikasi dan memiliki integritas serta berdampak pada komunitas, dan meningkatkan kapabilitas perempuan Papua agar mampu memasuki pasar kerja yang pada akhirnya diharapkan kaum perempuan Papua ikut pula berperan aktif dalam pembangunan.
“Pada kesempatan ini saya berharap agar para peserta kiranya dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir dengan baik dan tentunya dengan penuh semangat,” tukasnya.
“Dengan demikian dapat lebih mengembangkan diri dan menumbuhkan sikap percaya diri guna memainkan perannya sebagai pilar bangsa dalam proses pembangunan.”
Pada kesempatan ini, tambah dia, atas nama Pemerintah Daerah Provinsi Papua pihaknya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerjasama dari Hope Asia Fondation, satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang peduli untuk mempersiapkan dan meningkatkan kualitas hidup manusia di Indonesia khususnya di belahan wilayah Indonesia Timur dalam bidang Leadership dan Management Training dengan harapan kerjasama ini dapat terus ditingkatkan. (mdc/aj/lo2)
http://www.bintangpapua.com/port-numbay/17027-perempuan-papua-masih-alami-diskriminasi-
0 komentar:
Posting Komentar