
Tanpa sengaja saat berakhir pekan, saya mencoba bersepeda motor untuk melihat2 sekeliling kota Surabaya. Perjalanan sayapun berlanjut dari wonokromo (DTC) sampai ke wilayah juanda (dekat jalan ke bandara juanda). Saya tidak berhenti disana namun terus memacu sepeda motor yang disewa terus menuju ke arah sidoarjo - malang begitu tulisan pada pentujuk jalan yang dipajang di pinggir jalan dekat lampu merah. Tidak lama saya meninggalkan kota surabaya dan mulai merasakan suasana kota sidoarjo yang cukup suejuk dan tenang. Akhirnya waktu menunjukkan pukul 10 pagi saatnya saya ingin mengisi perut dengan sesuatu, dan yang ada di pikiran saya yaitu es cendol, es dawet dan gado2.
Hal itupun akhirnya nampak di depan mata saya. Sebuah tulisan diwarung pinggir jalan tertulis "es dawet" dan sayapun mempelambat laju sepeda motor dan menepi akhirnya berhenti dekat warung es dawt tsb. Dan ternyata saya adalah orang pertama yang akan menikmati es dawet untuk jualan hari ini. Es dawetnya satu ... begitulah saya memesannya karena sudah tidak sabar dan ingin menikmati segarnya es dawet tsb. Sekilas es dawet mirip2 sama es cendol tapi ada perbedaan juga saat saya menikmatinya bisa saya bedakan. Tapi keduanya tetap merupakan minuman favorit saya. Silahkan mas sapa pelayan warung dengan ramah, sedikit kaget melihat wadah yang digunakan untuk melayani tamu yaitu dengan mangkok dari tanah liat, hal membuat saya lebih merasa perjalanan saya semakin asyik dan rasa haus sayapun hilang dan badan terasa segar. Setelah membayar 2.500 rp, perjalananpun saya lanjutkan sambil memperhatikan warung2 yg ada dipinggir jalan untuk mencari penjual gado2.



Tidak jauh dari warung es dawet kira2 10 menit perjalanan akhirnya saya menemukan warung jualan gado2. sayapun berhenti dan memesan gado2 dan menikmatinya dengan teh hangat. setelah membayar 7.500 rp. Pelayanpun tersenyum dan saya pun kembali melanjutkan perjalanan saya. Tidak berapa lama perjalanan saya saya tertarik dengan sebuah pemandangan didepan saya yaitu, sebuah becak memuat motor dan bukan orang sebagai penumpangnya sambil tersenyum saya menepi sejenak dan mengambil gambar becak tsb. Perjalananpun saya lanjutkan dan berapa lama kemudian saya kaget dan heran dengan tumpukan tanah yang banyak seperti sebuah gunung atau lokasi candi... hehehe tapi ternyata tanpa sengaja saya sudah berada di lokasi lumpur lapindo porong sidoarjo. akhirnya saya pun mampir kesana dan mengambil gambar dan kembali ke surabaya. Pendapat saya tentang lumpur lapindo akan saya tulisan pada kesempatan lainya.
Posted in: umum
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Facebook
0 komentar:
Posting Komentar